Jumat, 10 Mei 2013

Perlunya sujud



Ada sesuatu dibalik sujud saat sholat.
Catatan ini untuk memotifasi saya agar lebih sungguh-sungguh dalam beribadah menyembah Allah,terutama dalam Sholat .agar dalam berdiri,ruku',sujud kita benar-benar khusyu' dan tuma'ninah.
Ini info tentang suatu manfaat besar khusus bagi yang mau sujud.

Seorang doktor di Amerika telah memeluk Islam
karena beberapa keajaiban yang
ditemuinya dalam penyelidikannya. Dia
amat kagum dengan penemuan tersebut,
sehingga tidak dapat diterima oleh akal
fikiran.
Dia adalah seorang doktor neurologi.
Setelah memeluk Islam, dia amat yakin
akan pengobatan secara Islam dan dengan
itu telah membuka sebuah klinik yang
bertemakan "Pengobatan Melalui Al-
Quran".
Kajian pengobatan melalui Al-Quran
membuatkan obat-obatannya berpatokan
apa yang terdapat di dalam Al-quran.
Diantara cara-cara yang digunakan adalah
berpuasa, mengkonsumsi madu, biji hitam
(blackseed) dan sebagainya.
Apabila ditanya bagaimana dia tertarik
untuk memeluk Islam, maka doktor
tersebut memberitahu bahwa semasa
beliau melakukan kajian urat saraf,
terdapat beberapa urat saraf di dalam urat
manusia yang tidak dimasuki oleh darah.
Padahal setiap inci otak manusia
memerlukan darah yang cukup untuk
berfungsi secara normal.
Setelah membuat kajian yang memakan
waktu cukup lama, akhirnya beliau
mendapati bahwa darah tidak akan
memasuki urat saraf di dalam otak
manusia melainkan pada saat seseorang itu
sedang sujud ketika mengerjakan Sholat.
Urat tersebut memerlukan darah hanya
untuk beberapa saat saja. Yakni, darah
hanya akan memasuki urat tersebut
mengikut kadar Sholat waktu yang
diwajibkan oleh Islam.
Columbia University State pernah
melakukan penelitian tentang otak.
Ternyata, di otak terdapat sebuah bagian
yang tidak teraliri darah. Tapi, bagian
tersebut dapat teraliri darah bila kita
melakukan gerakan khusus seperti sujud
yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu.
Walaupun tidak menyebutkan secara
gamblang tentang waktu-waktu tersebut,
tapi waktu-waktu tersebut berada sekitar
Sholat Lima Waktu yang kita (Umat Islam)
lakukan setiap hari. Efek dari teraliri-nya
bagian dari otak tersebut adalah dapat
membuat kerja otak menjadi maksimal.
Sehingga, kemampuan otak dalam bekerja
(seperti, menghitung, menghapal, belajar
dan lain-lain) bisa lebih baik dan tentunya
menambah kecerdasan otak kita.
Begitulah keagungan ciptaan Allah. Jadi
barang siapa yang tidak menunaikan Sholat,
maka otaknya tidak akan dapat menerima
darah yang secukupnya untuk berfungsi
secara normal.
Dengan demikian, kejadian manusia ini
sebenarnya adalah untuk menganut agama
Islam 'sepenuhnya' kerana sifat fitrah
kejadiannya memang telah dikaitkan oleh
Allah dengan agama-Nya yang indah ini.
Kesimpulannya: Makhluk Allah yang
bergelar manusia yang tidak Sholat, apalagi
yang tidak beragama Islam, walaupun akal
mereka berfungsi dengan secara normal
tetapi sebenarnya dalam sesuatu keadaan
mereka akan kehilangan keseimbangan
dalam membuat keputusan yang normal.
Terbukti kembali jika kitalah sebenarnya
yang memiliki dasar darah yang baik,
ketimbang pemeluk agama lain.
Justru itu, tidak heranlah jika manusia ini
kadang kala tidak segan-segan untuk
melakukan perkara-perkara yang
bertentangan dengan fitrah kejadiannya,
walaupun akal mereka mengetahui bahwa
perbuatan yang akan dilakukan itu adalah
salah dengan kehendak mereka.
Inilah adalah menggambarkan ketidak
mampuan otak mereka untuk
mempertimbangkan akan perbuatan
mereka itu secara lebih normal. Maka dari
itu tidak heran timbulnya bermacam-
macam gejala-gejala sosial masyarakat
masa kini. Oleh karena itu, marilah kita
bersama-sama mengambil hikmah dari
kisah di atas.

Subhanallaah,sungguh Allah adalah perancang yang paling HEBAT,sungguh......Allah sang Maha Pencipta.
Sudahkah kita mengingat Allah setiap waktu setiap saat?
Jawab dalam hati..........dengan sejujur-jujurnya dan mari..........budayakan jujur(bares) dalam kehidupan sehari-hari agar semakin banyak orang yang jujur didunia ini,semakin banyak yang jujur rakyat dan negara akan semakin makmur.

posted from Bloggeroid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar